Senin, 15 Oktober 2018

Layanan Bimbingan Konseling

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Lebih lanjut, mengenai fungsi pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan dua batasan di atas, maka pendidikan di Indonesia ini tidak hanya memprioritaskan perkembangan aspek kognitif atau pengetahuan peserta didik, namun juga tetapi perkembangan individu sebagai pribadi yang unik secara utuh. Oleh karena setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan yang dapat memfasilitasi perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa bimbingan dan konseling. Pemahaman mengenai apa dan bagaimana layanan bimbingan disekolah mutlak diperlukan oleh pengawas. Hal ini merupakan bagian darikompetensi supervisi manajerial yang harus dilakukannya terhadap setiap sekolahyang berada dalam lingkup binaannya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling akan merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan (developmental task) dikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akanberpengaruh bagi perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di dalammasyarakat. Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapatmencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yg dapat membantu para siswa dlm proses perkembangannya. Pemahaman terhadap masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya akan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya dengan beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial- kultural, pedagogis, dan psikologis. Latar belakang sosial-kultural berhubungan dengan masalah perkembangan sosial yang juga erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi.Perkembangan tersebut mempengaruhi sekolah sebagai lembaga pendidikan dan juga mempengaruhi siswa sebagai individu. Latar belakang pedagogis berhubungan dengan masalah hakikat pendidikan sebagai usaha mengembangkan kepribadian, dinamika dan perkembangan kepribadian, dan hakikat peranan guru sebagai pendidik. Hal itu berkaitan erat dengan perlunya layanan pribadi parasiswa dalam upaya mencapai perkembangan optimal. Latar belakang psikologis, berhubungan dengan hakikat siswa sebagai pribadi yang unik, dinamik dan berkembang, dalam upaya mencapai perwuju dan diri. Secara psikologis setiap siswa memerlukan adanya layanan yang bertitik tolak dari kondisi keunikan masing-masing. Ketiga hal di atas, menuntut adanya layanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu unsur dalam keseluruhan pendidikan di sekolah. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling? 2. Apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling? 3. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling? 1.3 Tujuan Makalah 1. Definisi bimbingan dan konseling 2. Definisi layanan bimbingan dan konseling 3. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling PEMBAHASAN 2.1 Definisi Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada,sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995). 2.2 Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling Para ahli mendefinisikan layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi, namun selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yangserupa, yang secara ringkasnya dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Layanan bimbingan (guidance services) merupakan bantuan yang diberikan kepada individu 2. Layanan bimbingan bertujuan agar yang bersangkutan dapat mencapai taraf perkembangan dan kebahagian secara optimal 3. Dengan layanan bimbingan, kita dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman, penerimaan, pengarahan, perwujudan,serta penyesuaian diri, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya. Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan konseling diharapkan dapat memberikan solus ibagi peserta didik di sekolah. Agar peserta didik menjadi lebih baik dari segiprilakunya. Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapaiperkembangan yang optimal, sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. 2.3 Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsepbimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsidan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikannasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannyaakan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkandua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun,kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistempendidikan di sekolah. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikannasional. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan orientasi, layananan informai, layananan pembelajaran, layanan penempatan danpenyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, dan layanan mediasi. 2.3.1. Layanan Orientasi Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yangdipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satutahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agarpeserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barusecara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut : a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa. c. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan hubungan sosial siswa. d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya. e. Peranan kegiatan bimbingan karir. f. Peranan-pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah dan kesulitan siswa. Dilihat dar fungsi perkembangan, apabila individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan mampu memanfaatkan secara konstruktif sumber-sumber yang ada pada situasi yang baru, maka individu dapat mengembangkan dan memelihara kondisi dirinya. Isi layanan orientasi adalah berbagai hal yang berhubungan dengan suasana, lingkungan, dan objek-objek yang baru bagi individu. Hal-hal tersebut mencakup bidang-bidang : a. perkembangan pribadi b. perkembangan hubungan sosial c. perkembangan kegiatan pembelajaran d. perkembangan karier e. perkembangan kehidupan keluarga f. perkembangan keidupan agama ada pula proses dan tahapan layanan orientasi adalah sebagai berikut :  perencanaan, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah : • menetapkan objek orientasi yang akan dijadikan isi layanan. • menetapkan peserta layanan. • menetapkan jenis kegiatan, termasuk format kegiatan. • menyiapkan fasilitas termasuk kajia, narasumber, dan media. • menyediakan kelengkapan administrasi.  Pelaksanaan, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah : • Mengorganisasikan kegiatan layanan. • Mengimplementasikan pendekatan tentu termasuk impementasikan format layanan dn penggunaan media  Evaluasi, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah : • Menetapkan materi evaluasi • Menetapkan prosuder evaluasi • Menyusun istrumen evaluasi • Mengolah hasil aplikasi instrument  Analisis hasil evaluasi, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah : • Menetapkan standar analisis • Melakukan analisis • Menafsir hasil analisis  Tindak lanjut, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah : • Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut • Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut ke berbagai pihak yang berkaitan • Melaksanakan rencana tindak lanjut  Laporan, ini meliputi : • Menyusun laporan layanan orientasi • Menyampaikan laporan kepada pihak-pihak terkait (kepala sekolah atau madrasah) • Mendokumentasikam laporan layanan 2.3.2. Layanan Informasi Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalahmembantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentangsesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkaninformasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsiuntuk pencegahan dan pemahaman. Materi layanan informasi menyangkut : a. Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan perkembangan pribadi, b. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk penyuluhan dan pengembangan. c. Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun. d. Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat. e. Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti dan program tambahan. f. Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti UN, dll. g. Fasilitas penunjang/sumber belajar. 2.3.3. Layanan Pembelajaran Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dankemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya,dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaanbelajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan. 2.3.4. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalamkelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenapbakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluranberfungsi untuk pengembangan. Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :  Penempatan kelas siswa, program study/jurusan dan pilihan ekstrakurrikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat dan minat.  Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi.  Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah. 2.3.5. Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Tujuan layanan konten yaitu agar siswa mengusai aspek-aspek konten (kemampuan atau kmpetensi) tenu secara terintegrasi. Layanan penguasaan konten juga melalui tahap-tahap sebagai berrikut :  Perencanaan yang mencakup penetapan subjek siswa dipelajari secara rinci.  Pelaksanaan yang mencakup pelaksanaan kegiatan layanan melalui pengorganisasian proses pembelajaran penguasaan konten.  Evaluasi yang mencakup kegiatan.  Analisis hasil evaluasi  Tindak lanjut yang mencakup penetapan standar evaluasi, pelaksanaan analisis, dan penafsiran hasil evaluasi  Tndak lanjut yang mencakup penetapan jenis dan arah tindak lanjut.  Laporan yang mencakup penyusunan laporan pelaksanaan layanan penguasaan konten. 2.3.6. Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. Pelaksanaan usaha dan pengentasan siswa dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: a. Pengenalan dan pemahaman permasalahan. b. Analisis yang tepat. c. Aplikasi dan pemecahan permasalahan. d. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses ataupun evaluasi akhir. e. Tindak lanjut. Melihat kepada teknik penyelenggaraan konseling perorangan terdapat bermacam-macam teknik konseling perorangan yang sangat ditentukan oleh permasalahan yang dialami oleh siswa. Teknik konseling perorangan yang sederhana melalui proses/tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Tahap pembukaan b. Tahap penjelasan (eksplorasi) c. Tahap pengubahan tingkah laku d. Tahap penilaian/tindak lanjut Materi layanan konseling perorangan meliputi :  Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, minat dan penyalurannya.  Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.  Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.  Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan pengenalan belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan dan potensi diri. 2.3.7. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan. Layanan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh pemimpin kelompok. Pemimpin kelompok adalah konselor yang terlatih dan berwenang untuk menyelenggarakan praktik pelayanan bimbingan konseling. Tugas utama pemimpin kelompo adalah : a. Membentuk kelompok sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu mengembangkan dinamika kelompok, yaitu : • Terjadinya hubungan anggota kelompok menuju keakraban di antara mereka. • Tumbuhnya tujuan bersama di antara anggota dalam suasana kebersamaan. • Berkembangnya itkad dan tujuan bersama untuk mencapai tujuan kelompok. • Terbinanya kemandirian pada diri setiap anggota kelompok. • Terbinanya kemandirian kelompok. b. Memimpin kelompok yang bernuasa layanan konseling melalui bahasa konseling penstukturan. c. Memberikan tahapan kegiatan konseling. d. Memberikan penilaian segera hasil konseling kelompok. e. Melakukan tindak lanjut. Secara umum, layanan bimbingan kelompok bertujuan unyuk pengembangkan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan kerkomunikasi peserta layanan. Secara lebih khususnya layanan bimbingan konseling bertujun untuk memdorong pengembangan perasaan, pikian, persepsi, wawasan, dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi para siswa, baik verbal mauoun nonverbal. Layanan bimbingan kelompok memiliki tahap-tahap kegiatan sebagai berikut :  Perencnaan yang mencakup kegiatan : a. Mengidentifikasikan topik yang akan dibahas dalam layanan bimbingan konseling. b. Membentuk kelompok. c. Menyusun jadwal kegiatan. d. Menetapkan prosedur layanan. e. Menetapkan fasilitas layanan. f. Menyiapkan kelengkapan administrasi.  Pelasanaan yang mencakup : a. Mengkomunikasikan rencana layanan bimbingan kelompok. b. Mengorganisasikan kegiatan layanan bimbingan kelompok. c. Menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok melalui tahap-tahap : • Pembentukan • Peralihan • Kegiatan • Pengakhiran  Evaluasi yang menckup kegiatan : a. Menetapkan materi evaluasi (apa yang akan dievaluasi). b. Menetapkan prosedur dn standar evaluasi. c. Menyusun instrumen evaluasi. d. Mengoptimalkan instrumen evaluasi. e. Mengolah hasil aplikasi instrument.  Analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan : a. Menetapkan norma atau standar anaisis. b. Melakukan analisis. c. Menafsirkan hasil analisis.  Tindak lanjut yang mencakup kegiatan : a. Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut b. Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada kepala sekolah atau madrasah dan pihak-pihak lain yang terkait. c. Mendokumentasikan laporan layanan. 2.3.8. Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami olehmasing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. 2.3.9. Layanan Konsultasi Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaanbantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnyadalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain. 2.3.10. Layanan Mediasi Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan atau pun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuanyang diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandiriandalam pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal,sesuai dengan potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuaidengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa mendatang. Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral darikeseluruhan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antarapersonel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatanbimbingan dan konseling mencakup banyak aspek dan saling kait mengkait,sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan konseling hanyamenjadi tanggung jawab konselor saja. 3.2 Saran Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi dengan peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu tentang bimbingan dan konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk calon/guru BK harus sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi peserta didik. DAFTAR PUSTAKA http://hanitaelsa16.blogspot.co.id/2015/05/jenis-jenis-layanan-bimbingan-konseling_30.html kamis pkl 07.13 http://www.a741k.web44.net/BIMBINGAN%20DAN%20KONSELING.htm. http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html.[15Februari 2011]-. (2011). http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/31/pengertian-bimbingan-dan-konseling/.[15 Februari 2011]Ditjen PMPTK. (2008).