KURIKULUM dan PEMBELAJARAN
Book Report
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah : Pengembangan
Kurikulum
Dosen Pengampu: Agus Prayitno, M.Pd
Disusun Oleh :
Casi’a
2014.17.01873
FAKULTAS
TARBIYAH
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA
ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2016
IDENTITAS BUKU
1.
Judul : Kurikulum dan
Pembelajaran
2. Pengarang :
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran
3. Penerbit :
PT. Raja Grafiindo Persada, jakarta
4. Tahun Terbit :
2016
5. Jumlah Halaman :
306 hlm
6. Harga Buku :
Rp. 77.000
7.
Riwayat Penulis :
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. lahir di Purwakarta, 21 November 1959.
Ketua Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia. Sekarang tinggal di Jl. Seroja No.13 Perum
Ciampel (Jl. Raya Batujajar) Kabupaten Bandung Barat, Tlp (022) 86863111 /
0817627352 Alamat Email : totoruhimat@ymail.com Riwayat
Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 1971 di Purwakarta SLTP Negeri Tahun 1974di
Purwakarta SPG Negeri Tahun 1977 di Purwakarta Sarjana Muda Tahun 1980 IKIP
Bandung Jurusan Pengembangan Kurikulum. S1 Tahun 1983 IKIP Bandung Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. S2 Tahun 1977 PPS UPI Bandung Program
Pengembangan Kurikulum. Program S3 Tahun 2007 SPS UPI Bandung Program
Pengembangan Kurikulum.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya berupa rahmat, hidayah dan
inayah-Nya serta kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Book Report “Kurikulum dan Pembelajaran” tepat
waktu.
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik.
Di dalam buku “Kurikulum
dan Pembelajaran” ini ada beberapa hal dalam dunia pendidikan di indonesia,
diantarannya adalah moodel jaringan kurikulum yang dikeluarkan oleh pusat kurikulum
(Puskur) Balitbang Depdiknas, Pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional (BNSP),
Pengembangan Silabus dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Harapan saya semoga Book Report ini bermanfaat dapat menambahkan
pengetahuan bagi saya dan para pembaca, atas segala kekurangan yang ada pada Book
Report ini saya mohon kritik dan
sarannya untuk penyusunan Book Report berikutnya.
|
Cirebon, 14 Januari 2017
|
|
Penyusun
|
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................
i
Identitas Buku
...................................................................................................
ii
Kata Pengantar ...................................................................................................
iii
Daftar Isi ...........................................................................................................
iv
BAB 1 Pengertian, Dimensi,
Fungsi dan Peranan Kurikulum ............................. 1
BAB 2 Landasan Pengembangan kurikulum
.....................................................
3
BAB 3 Komponen-komponen Pengembangan
kurikulum ................................
4
BAB 4 Prinsip-prinsip Pengembangan kurikulum .............................................. 6
BAB 5 Model Pengembangan dan Organisasi Kurikulum .................................. 7
BAB 6 Evaluasi Kurikulum ...............................................................................
8
BAB 7 Konsep dasar Pembelajaran ...................................................................
9
BAB 8 Komponen-komponen Pembelajaran ................................................... 10
BAB 9 Prinsip-prinsip Pembelajaran ................................................................
11
BAB 10 Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran ................................... 13
BAB 11 Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran ................................................. 14
Kelebihan dan kekurangan Buku
.................................................................... 16
Intisari .............................................................................................................
17
IDENTITAS BUKU
KURIKULUM &
PEMBELAJARAN
Oleh
Tim Penge,mbang
MKDP
Kurikulum dan
Pembelajaran
Koordinator :
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd.
-
Prof. Dr. R. Ibrahim, M.Pd - Drs. Toto
Fathoni, M.Pd
-
Prof . Dr. Wina Sanjaya, M.Pd - Drs. Dadang Sukirman,
M.Pd
-
Dra. Masitoh, M.Pd - Dr.
Deni Darmawan, M.Si
-
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. - Dr. Deni
Kurniawan, M.Pd
-
Dr. Din Wahyudin, M.A - Cepi Riyana,
M.Pd
-
Dr. Yooke Tjuparmah, SK, M.Pd - Laksmi Dewi, M.Pd
-
Dr. Rusman, M.Pd - Dra.
Muthia Alinawati, M.Pd
-
Drs. Asep Herry hermawan, M.Pd - Dra. Permasih, M.Pd
-
Drs. Zaenal Arifin, M.Pd - Riche Cynthia
J. S.Pd., M.Si
-
Drs. Rudi Susilana, M.Si - Asra, M.Ed
Perpustakaan
Nasional : Katalog dalam terbitan (KDT)
Tim Pengembang
MKDP
Kurikulum dan Pembelajaran / Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan
Pembelajaran. Edisi ke-3 Cetakan ke-5, Jakarta : Rajawali Pers, 2016.
xvi, 306 hlm., 23 ccm
Bibliografi: hlm. 269
ISBN
978-979-769-382-4
Harga : Rp.
77.000
Dr. Toto
Ruhimat, M.Pd. lahir di Purwakarta, 21 November 1959.
BAB 1
Pengertian,
Dimensi, Fungsi dan peranan Kurikulum
1.
Pengertian dan Dimensi Kurikulum
Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari
kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian kurikulum senantiasa berkembang
terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.
1) Kurikulum sebagai rencana kegiatan belaar bgi siswa
disekolah atau sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai.
2) Kurikulum sebagai bagian dari sistem persekolahan, sistem
pendidikan dan bukan sistem masyarakat.
3) Kurikulum sebagai bidang study, yaitu bidang study
kurikulum.
2.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. Bagi Guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses
pembelajaran. Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi Orang Tua, kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belaar dirumah.
Bagi Masyarakat, kurikulum berfu ngsi sebagai pedoman untuk memberikan
bantuan bagi terselenggarannya proses pendidikan disekolah. Sedangakan bagi
Siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
a. Fungsi Penyesuaian, kurikulum sebagai alat pendidikan yng
harus mampu mengarahkan siswa agar mampu menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial.
b. Fungsi Integrasi, kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
c. Fungsi Diferensiasi, kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.
d. Fungsi Persiapan, kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan
berikutnya.
e. Fungsi Pemilihan, kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu memberi kesempatan kepada siswa memilih program belajar yang sesuai
dengan kemampuan dan minatnya.
f. Fungsi diagnostik, kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan mnerima
kekuatan (potensi) dan klemahan yang dimilikinya.
3.
Peranan Kurikulum
Ada 3 peranan kurikulum yang dinilai sangat penting (Humalik, 1990) :
1) Peranan Konservatif, menekankan bahwa kurikulum dapat
ijadikan sebagai sarana untuk menstransmisikan nilai-nilai warisan budaya yang
dianggap masi relevan dengan masa kini kepada generasi muda.
2) Peranan Kreatif, menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang.
3) Peranan Kritis dan Evaluatif, Peranan ini
dilatarbelakangi oleh adanya nilai-nilai dan budaya yang hidup dalammasyarakat
senntiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai budaya masa lalu
kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.
BAB 2
Landasan Pengembangan Kurikulum
1.
Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum
Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi
filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan.
Sebagaimana telah Anda pahami, dalam pendidikan mesti terdapat momen studi
pendidikan dan momen praktek pendidikan. Melalui studi pendidikan antara lain
kita akan memperoleh pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan, yang akan
dijadikan titik tolak praktek pendidikan. Dengan demikian, landasan filosofis
pendidikan sebagai hasil studi pendidikan tersebut, dapat dijadikan titik tolak
dalam rangka studi pendidikan yang bersifat filsafiah, yaitu pendekatan yang
lebih komprehensif, spekulatif, dan normatif.
2.
Landasan Psikologis Perkembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh
asumsi-asumsi yang berasal dari psikologis yang meliputi kajian tentang apa dan
bagaimana perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta didik
belajar. (Vasta, 1992)
mengemukakan bahwa psikologis perkembangan adalah “Cabang psikologi yang
mempelajari tentang perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses
perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati.
3.
Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum
adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak
dalam pengembangan kurikulum. Dipandang
dari sosiologi, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi
warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses sosialisasi, dan
berdasarkan pandangan antropologi pendidikan adalah enkulturasi atau
pembudayaan.
4.
Landasan Teknologis Pengembangan Kurikulum
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat
pengetahuan yang disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui riset atau
penelitian. Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktiks dalam kehidupan.
BAB 3
Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum
1.
Komponen Tujuan
a.
Tujuan
Pendidikan Nasional, adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan
sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan
diselenggarakan oleh pendidikan formal, informal maupun nonformal.
b. Tujuan Institusional, adalah tujuan yang harus dicapai
oleh setiap lembaga pendidikan.
c. Tujuan Kurikuler, adalah tujuan yang harus dicapai oleh
setiap bidang studi atau mata pelajaran.
d. Tujuan pembelajaran, merupakan bagian dari tujuan
kurikuler, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak
didik setelah mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam
satu kali pertemuan.
2.
Komponen Isi/Materi pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar
yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum menangkut semua aspek baik yang
berhubunagn dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan
pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan
siswa.
3. Komponen Metode/Strategi
Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat diatas (Rakajoni, 1989) mengartikan strategi
pembelajaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dilihat dari materi dan cara siswa mempelajari materi itu, menurut (Rowntree, 1974) , strategi
pembelajaran dapat dibagi atas :
a. Strategi Exposition, bahan ajar sudah dikemas sedemikian
rupa sehingga siswa tinggal menguasai saja. Oleh sebab itu metode yang banyak
digunakan adalah metode ceramah.
b. Strategi Discovery Learning, bahan ajar dikemas dalam
bentuk yang sudah jadi, tetapi siswa diharapkan dapat beraktivitas secara
penuh, mencari dan menngumpulkan informasi, membandingkan, menganalisis dan
sebagainnya. Oleh sebab itu metode yang digunakan dalam metode ini adalah
metode pemecahan masalah.
c. Strategi Group
Lebih menekankan bagaimana desain pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa
yang belajar.
d. Strategi individual Leraning
Strategi atau metode individual dan kelompok, lebih menekankan bagaimana
desain pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa yang belajar.
4. Komponen evaluasi
Pengembangan Kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Olivia, 1988) . Proses tersebut
meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Prose tersebut meliputi
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat
dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu :
a. Tes, biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
b. Non Tes, adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan
untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat dan motivasi.
BAB 4
Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum
1. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan dan pendirian.
Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjuk pada suatu hal
yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan
mengarahkan serta sesuatu yang selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi
yang serupa.
2. Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan
Kurikulum
Menurut (Oliva, 1992)
Ada 4 sumber pengembangan kurikulum, yaitu :
a. Data Empiris, merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi
dan terbukti efektif.
b. Data Eksperimen, menunjuk pada temuan-temuan hasil
penelitian.
c. Cerita/legenda yang hidup dimasyarakat
d. Akal sehat
3. Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip pengembangan kurikulum diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
a.
Anggapan
kebenaran utuh, adalah fakta konsep, prinsip yang diperoleh serta telah diuji
dalam penelitian yang ketat dan berulang.
b.
Anggapan
kebenaran persial, yaitu suatu fakta, konsep dan prinsip yang sudah terbukti
efektif dalam banyak kasus.
c.
Aksioma dan
teorema, keduanya akan memberikan pedoman sebagai kerangka dan rujukan untuk
melakukan aktivitas dan pemecahan masalah.
4. Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum
a.
Prinsip Umum,
digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum dimanapun. Prinsip umum
pengembangan kurikulum meliputi prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
praktis/efesien dan efektifitas.
b.
Prinsip Khusus,
artinya prinsip yang hanya berlaku ditempat dan situasi tertentu. Prinsip Khusus
meliputi prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip yang
berkenaan dengan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran,
prinsip berkenaan dengan media dan alat bantu pembelajaran dan prinsip yang
berkenaan dengan evaluasi.
BAB 5
Model
Pengembangan dan Organisasi Kurikulum
1. Model-model Pengembangan Kurikulum
Model pengembangan kurikulum adalah langkash sistematis dalam proses
penyusunan kurikulum. Alternatif prosedur dalam mendesai, menerapkan, dan
mengevaluasi kurikulum. Model pengembangan kurikulum harus menggambarkan suatu
proses sistem perencanaan program pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai
kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan. Banyak dikemukaan
model-model pengembangan kurikulum, diantaranya :
1)
Model Ralph
Tyler; 2) Model Administrasi; 3) Model Grass Roots; 4) Model Demonstrasi; 5)
Model Miller-Saller; 6) Model Taba dan 7) Model Beauchamp.
2. Organisasi
Kurikulum
Organisasi kurikulum merupakan pola susunan sajian isi kurikulum, yang
bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta
mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan sehubungan dengan organisasi
kurikulum, yaitu : ruang lingkup/cakupan, urutan bahan, kontinuitas,
keseimbangan dan keterpaduan.
Secara umum terdapat dua bentuk organisasi kurikulum, yaitu :
1.
Kurikulum
berdasarkan mata pelajaran
a.
Mata pelajaran
yang terpisah-pisah
b.
Mata pelajaran
terhubung
c.
Fusi mata
pelajaran
2.
Kurikulum
Terpadu
a.
Kurikulum Inti
(Core Curiculum)
b.
Social function
dan persistent situation
c.
Eperience atau
activity curriculum
BAB 6
Evaluasi
Kurikulum
1. Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut (Oliva, 1983) evaluasi adalah alat
untuk menentukan keputusan apa yang perlu dikembangkan dan untuk memberikan
dasar efek yang berkembang.
2. Tujuan Evaluasi Kurikulum
Adapun tujuan dari evaluasi kurikulum, yaitu :
a.
Untuk perbaikan
program
b.
Pertanggung
jawaban kepada berbagai pihak
c.
Penentuan
tindak lanjut hasil pengembangan
3. Beberapa Model Evaluasi Kurikulum
Model evaluasi digolongkan kedalam 5 model, yaitu :
a.
Measurement,
adalah pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual
maupun kelompok.
b.
Congruene,
merupakan pemerikasaan kesesuaian anatar tujuan pendidikan dan hasil belajar
yang dicapai, untuk melihat sejauhmana perubahan hasil pendidikan telah
terjadi.
c.
Illumination,
merupakan study mengenai pelaksanaan program, pengaruh faktor lingkungan,
kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh program terhadap perkembangan
hasil belajar.
d.
Educational
System Evaluation, adalah perbandingan setiap dimensi program dan kriteria,
yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgmen.
e.
Model CIPP,
model ini menitikberatkan pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya : karakteristik peserta didik,
lingkungan, tujuan program, peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme
pelaksanaan program itu sendiri.
BAB 7
Konsep Dasar
Pembelajaran
1.
Hakikat Belajar
Belajar merupakan aktifitas yang disengaja dan dilakukan individu agar
terjadi perubahan kemampuan diri. Belajar menurut (Gagne, 1984)
adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat
pengalaman. Terdapat 3 unsur pokok dalam pembelajaran yaitu : 1) proses 2)
perubahan perilaku 3) pengalaman.
2.
Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru/pendidik
untuk membelajarkan siswa yang belajar. Menurut Adams dan Dickey dalam
bukunya (Humalik, 2005) peran guru
sesungguhnya sngat luas, meliputi :
a. Guru sebagai Pengajar c.
Guru sebagai Ilmuan
b. Guru sebagai Pembimbing d.
Guru sebagai Pribadi
3.
Landasan Konsep Pembelajaran
Adapun landasan konsep pembelajaran diantaranya :
a. Filsafat, secara filosofis meningkatkan makna hidup yang
bisa dilalui
b. Psikologi, adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan
c. Sosiologi, makhluk individu dan sosial
d. Komunikasi, adalah interaksi antara satu individu dengan
individu lain
e. Teknologi, pembelajaran yang komprehensif.
4.
Proses Pembelajaran
Pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan konsep belajar.
Adapun proses pembelajaran adalah :
a. Persiapan; b) penyampaian; c) latihan; d) penampilan
hasil
5.
Hasil Belajar dari Pembelajaran
Sebagaimana dikemukaan oleh UNESCO ada 4 pilar hasil belajar yang
diharapkan, yaitu : learning to know, learning to be, learning to life
together, dan learning to do. (Bloom, 1956) menyebutnya 3
hasil belajar 1. Kognitif 2.
Afektif 3. Psikomor
BAB 8
Komponen-komponen
Pembelajaran
1.
Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Pendidikan Nasional c. Tujuan Kurikuler
b. Tujuan Institusional/lembaga d. Tujuan Instruksional/pembelajaran
2.
Bahan Pembelajaran
Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum
yang berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan
rinciannya. Isi kurikulum atau bahan pembelajaran dapat dikategorikan menjadi 6
jenis, yaitu:
1) Fakta 3)
Prinsip 5) Nilai
2) Konsep/teori 4)
Proses 6) Keterampilan
3.
Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen didalam sistem
pembelajaran. Strategi pembelajaran dipengaruhi oleh faktor (variabel) yang
mempengaruhi pembelajaran adalah :
1) Tujuan 3)
Siswa 4) Waktu
2) Materi 4) Fasilitas 5) Guru
4.
Media Pembelajaran
a. Media Visual, adalah media yang hanya bisa dilihat oleh
indera penglihatan.
b. Media Audio, adalah media yang mengandung pesan auditif
(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
c. Media Audio-Visual, media ini merupakan kombinasi audio
dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar.
d. Kelompok Media Penyaji, a) grafis, bahan cetak, gambar
diam. b) media proyeksi diam. c) media audio . d) media audio visual. e) media
gambar hidup/film. F) media televisi dan g) Multimedia
BAB 9
Prinsip-prinsip
Pembelajaran
1.
Hakikat Pembelajaran
Hakikat pembelajaran pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku,
pengetahuan, sikap dan ketrampilan sebagai hasil interaksi antara siswa dengan
lingkungan pembelajaran.
Prof.Dr. Chaedar Alwasilah, MA. Memberikan batasan sebagai berikut :
a. Belajar (Lerning) adalah refleksi sistem kepribadian
siswa yang menunjukan perilaku terkait dengan tugas yang diberikan.
b. Mengajar (Teaching) adalah refleksi sistem kepribadian
sang guru yang bertindak secara profesional.
c. Pembelajaran (Instruction) adalah sistem sosial tempat
berlangsungnya belajar dan mengajar.
2.
Prinsip-prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran dapat diklasifikasikan kedalam dua bagian yaitu :
a. Prinsip pembelajaran bersifat umum, yaitu :
Bahwa belajar
menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relati permanen, peserta
didik memiliki potensi, gandrung dan kemampuan yang merupakan benih kodrati
untuk ditumbuh kembangkan. Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak
tumbuh alami linear sejalan proses kehidupan.
b. Prinsip pembelajaran yang bersifat khusus, yaitu :
Prinsip
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman,
pengulangan, tantangan, balikan dan peguatan dan prinsip perbedaan individual.
3.
Prinsip Keterlibatan Langsung / Pengalaman
Seriap belajar harus terjadi suatu proses internalisasi bagi pihak yang
belajar, sebab belajar bukan hanya proses menghapal sejumlah konsep, prinsip
atau fakta yang siap diingat. Pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan
siswa secara langsung aktif melakukan perbuatan belajar, hasilnya akan lebih
efektif dibandingkan dengan pendekatan yang hanya sekedar menuangkan
pengetahuan informasi.
4.
Prinsip Pengulangan
Teori yang dianggap memiliki kaitan erat dengan prinsip pengulangan adalah
yang dikemukakan oleh Psikologi Daya.
Menurut teori Daya, manusia memiliki sejumlah daya seperti mengamati,
menanggapai, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dan sebagainya.
Oleh karena itu menurut teori ini, belajar adalah melebihi daya-daya dengan
pengulangan, agar setiap daya yang dimiliki manusia dapat terarah sehingga
mnjadi lebih peka dan berkembang.
5.
Prinsip Tantangan
Bila dilihat dari segi penggunaan metode pembelajaran seperti Metode
Eksperimen, Inkuiri, Discveri, Pemecahan Masalah, Diskusi dan sejenisnya. Maka
metode-metode tersebut memiliki karakteristik yang menantang yang dapat
menimbulkan semangat belajar tinggi. Begitupula penguatan yang diberikan
terhadap setiap hasil belajar siswa, apakah kekuatan positif atau negatif akan
menantanng siswa dan dapat menimbulkan motif belajar untuk memperoleh ganjaran
atau menghindari hukuman dari yang tidak diharapkan.
6.
Prinsip Balikan dan Penguatan
Menurut Thorndike siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan
mendapat hasil yang baik. Apabila hasil ang baik merupakan balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik dari hasil belajar selanjutnya.
Menurut B.F Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga
yang tidak menyenangkan dalam kata lain penguatan positif ataupun negatif dapat
memperkuat belajar.
7.
Prinsip Perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu proses belajar yang terjadi pada
setiap individu satu berbeda dengan yang lain, baik secara pisik maupun psikis.
Proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa dibantu untuk
memahami kekuatan dan kelemahan dirinya, dan selanjutnya mendapat pengakuan dan
pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
BAB 10
Pendekatan,
Strategi dan Model Pembelajaran
1.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri makna pembelajaran
melalui sesuatu cara pandang dan pandangan tertentu atau aplikasi suatu cara
pandang dan pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran.
2.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa
dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkyngan belajar untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
3.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan
untuk merancang pembelajaran tatap muka didalam kelas atau dalam latar tutorial
dan dalam membentuk materiil pembelajaran termasuk buku, film, pita kaset,
program media komputer dan kurikulum.
4.
Memilih Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran
Kriteria pemilihan pendekatan strategi dan model pembelajaran hendaknya
didasarkan pada kesesuaian sebagai berikut :
a. Tujuan pembelajaran atu tujuan pendidikan yang ingin
dicapai
b. Peranan guru dan siswa yang diharapkan mencapai tujuan
pembelajaran
c. Karakteristik siswa yang diharapkan mencapai tujuan
pembelajaran
d. Kondisi lingkunngan belajar, yaitu keadaan lingkungan
serta keadaan sarana dan waktu pembelajaran yang tersedia.
BAB 11
Inovasi
Kurikulum dan Pembelajaran
1. Hakikat, Unsur dan Ciri Inovasi Pendidikan
a. Hakikat Batasan
Inovasi
Secara sederhana inovasi adalah perubahan yang baru,
sedangkan definisi adalah proses penyerapan sesuatu yang baru dengan menekankan
pada aspek filterasasi. Menurut (M.Rogers, 1983) inovasi adalah suatu ide, gagasa,
praktik, objekbenda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang/kelompok untuk diadopsi.
b.
Ciri Inovasi Pendidikan
1)
Esensi inovasi itu sendiri 3) waktu dan proses penerimaan
2)
Saluran komunikasi 4)
sistem sosial
2. Adopsi dan
Pelaksanaan Inovasi Pendidikan
a.
Tahap Pelaksanaan Inovasi
Ada beberapa tahapan proses keputusan inovasi, yaitu :
1)
Tahap Pengetahuan, apabila individu/kelompok membuka diri
terhadap inovasi
2)
Tahap Bujukan
3)
Tahap Pengambilan
4)
Tahap Implementasi
5)
Tahap Konfirmasi
3. Kontribusi
Inovasi dalam Pendidikan
Dalam kaitan kontribusi inivasi pendidikan di
indonesia telah banak dilakukan berbagai inovasi pendidikan dalam skala luas
dengan biaya yang cukup besar, ataupun inovasi kecil dengan biaya yang
sederhana dan hanya dilakukan pada kelompok yng terbatas, misalnya hanya
terjadi dikelas tertentu dengan guru tertentu.
Divusi inovasi pendidikann cenderung mengembangkan
dimensi demokratis. Artinya difusi inivasi yang dilaksanakan mengemban misi
untuk meninggalkan konsep pendidikan yang terbatas bagi kepentingan elite
tertentu, menuju pada konsep pendidikan yang lebih demokratis. Misi ini
memeungkinkan terjadinya peningkatan pemerataan atau perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan.
4. Beberapa Hasil
Inovasi Kurikulum
Perubahan dan pergantian kurikulum sejak tahun
60-an hinga 2007 yang telah banyak dirasakan, perubahan ini merupakan hasil
berpikir dan merupakan produktivitas bagaimana inovasi dalam penyesuaian
kurikulum yang selalu dituntut masyarakat untuk mdilakukan.
Berikut adalah beberapa hasil inovasi, yaitu :
a.
KTSP
b.
KBK
c.
Kurikulum 2007
d.
Broad Based Curriculum
e.
Kurikulum Sistem Ganda (KSG)
f.
Kurikulum Muatan Lokal
5. Beberpa Hasil
Inovasi Pembelajaran
Samapai saat ini beberapa temuan baru yang
merupakan hasil dari inovasi pembelajaran sudah sangat banyak, diantaranya
adalah yang disebut dengan Brain Based Learning, LCBT, ICARE, dan pembelajaran
berbasis komputer dengan model tutorial, simulasi, games dan Bilogical
Comunication Based Learning,
Kelebihan dan kekurangan Buku
Kelebihan :
Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran banyak
sekali kelebihan yang didapatkan diantara kelebihan-kelebihan dari buku ini
adalah :
1. Buku ini tidak secara langsung mengupas isi buku
kurikulum dan pembelajaran kepada intinya tetapi sebelum mengupas isinya buku
ini membahas hal-hal yang sangat mendasar terlebih dahulu sehingga buku ini
dapat dipahami oleh orang yang membacanya diantaranya hal-hal yang di bahas
terlebih dahulu adalah :
-
Uraian
-
Isi materi
-
Rangkuman
-
Latihan
2.
Banyak memiliki
referensi
3. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat jelas dan
sangat bisa dipahami oleh pembaca
Kekurangan :
Didalam buku ini ada beberapa kekurangan
diantarannya kekurangan yang ditemukan adalah :
1. Adanya kata pengantar yang tidak cukup hanya satu tetapi
ada dua kata pengantar di awal dan satu kata pengantar di akhir.
2.
Daftar isi yang
tidak hanya satu tetapi tetapi ada dua daftar isi di awal dan satu datar isi di
akhir.
3. Ada beberapa lembar yang menggunakan bahasa inggris tanpa
terjemahan
INTISARI
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian kurikulum senantiasa berkembang
terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.
Kurikulum berfungsi bukan hanya untuk sekolah
tetapi funngsi kurikulum sangat banyak, dintaranya bagi Guru, kepala Sekolah,
orang tua dan masyarakat.
Kurikulum
baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai
hasil pengembangannya harus mengacu / menggunakan landasan yang kuat dan kokoh,
agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan
pendidikan yang inngin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan
pendidikan nasional yang diariskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional.
Adapun landasan kurikulum meliputi :
1.
Landasan
filosofis pengembangan kurikulum
2.
Landasan
psikologis pengembangan kurikulum
3.
Landasan
sosiologi pengembangan kurikulum
4.
Landasan
teknologis pengembangan kurikulum
Komponen-komponen pengembangan kurikulum :
Tujuan
|
Evaluasi
|
Isi
|
Metode
|