RESUME
BUKU
ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH
DR.
H. Syukriadi Sambas, M.Si.
Resume ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Komunikasi
Pembelajaran yang diampuh oleh Bpk Somantri, M.Pd.I
Disusun Oleh :
CASI’A
NIM : 2014.17.01873
PAI A
SEMESTER 5
INSTITUT AGAMA ISLAM
IAI BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2016
KATA
PENGANTAR
بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ
الرَّØِيمِ
Alhamdulillahirobbil ‘alamin. Segala puji
bagi Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya berupa rahmat,
hidayah dan inayah-Nya serta kesehatan kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas Resume Buku yang berjudul
Antropologi Komunikasi, karya DR.H. Syukriadi Sambas, M.Si. Sholawat serta salam kami limpahkan
kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang ini.
Saya ucapkan
banyak terima kasih kepada semua orang yang selama ini menemani saya
terutamanya orang tua dan keluarga. Ucapan terima kasih saya haturkan kepada
Bapak Somantri, M.Pd.I yang telah membimbing saya dalam mata perkuliahan Komunikasi Pembelajaran.
Harapan saya semoga Resume ini bermanfaat dapat
menambahkan pengetahuan dan pengalaman bagi saya dan para pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, saya yakin masi banyak kekurangan
dalam penyusunan Resume Antropologi Komunikasi ini, oleh karena itu saya sangat
berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan resume ini.
|
Cirebon,
26
Oktober
2016
|
|
Penyusun
|
BAB 1
ANTROPOLOGI
SOSIAL BUDAYA SEBAGAI AKAR ILMU KOMUNIKASI
A.
Konsep
Antropologi Sosial Budaya
Budaya adalah
cara hidup yang berkembang yang dimiliki bersama oleh sekelomppok orang, yang
diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya merupakan
pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak, dan luas yang unsur-unsurnya
tersebar luas dan meliputi beragam mkegiatan sosial manusia.
B.
Konsep Budaya
1.
Budaya Sebagai
Konsep Sentral
Linton
(Koentjayaningrat, 1987) memberikan definisi budaya secara spesifik, yaitu
konfigurasi perilaku manusia dari elemen yang ditransfortasikan oleh anggogta
masyarakat.
2.
Adat Istiadat
Sumaatmadja menyatakan bahwa pada perkembangan,
pengembangan dan menerapkan budaya dalam kehidupan berkembang pula nilai-nilai
yang melekat dimasyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan serta
keseimbangan.
3.
Unsur-unsur
Kebudayaan
a.
Bahasa e. Sistem mata
pencaharian hidup
b.
Sistem pengetahuan f. Sistem religi
c.
Organisasi sosial g. Kesenian
d.
Sitem peralatan hidup dan teknologi
C.
Sistem Sosial
Budaya
Sistem merupakan
pola keteraturan kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yhang saling
berhubungan. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
a.
Proses dalam sistem sosial budaya
b.
Kehidupan masyarakat
c.
Perubahan sosial
D.
Antropologi
sebagai Landasan Lahirnya Ilmu Komunikasi
Antropologi
sosial budaya mempelajari manusia dan segala perilakunya untuk memahami
perbedaan kebudayaan manusia.
Dibekali dengan
pendekatan yang holistik dan komitmen antropologi terhadap pemahaman manusia,
antropologi merupakan ilmu yang penting untuk mempelajari tentang agama dan
interaksi sosialnya dengan budaya.
BAB 2
KONSEP DASAR
ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
A.
Konsep Dasar
Antropologi
Menurut Larfh L.
Beals dan Harry Hoijen (1954) dalam Koentjayaningrat (1999), antropologi adalah
ilmu yang mempelajari ilmu manusia dan semua yang dikerjakannya. Dari definisi
itu Koentjayaningrat memandang antropologi sebagai ilmu yang mempelajari umat
manusia pada umumnya dengan mempelajari beragam warna, bentuk fisik masyarakat
serta kebudayaan yang dihasilkan.
B.
Konsep, Objek
Kajian, Sejaran dan Cabang Ilmu Antropologi
1. Holistik
Holistik berkaitan dengan pendekatan yang digunakan
antropologi dalam mempelajari manusia.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang menempati wilayah
khusus dan berbicara dalam bahasa yang sama.
3. Budaya
Budaya adalah keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, adat istiadat, kesanggupan dan kebiasaan
lainya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
C.
Arti, Pandangan
dan Kedudukan Komunikasi dalam Pandangan Antropologi
Menurut
Leksigrafer (ahli kamus bahasa indonesia), komunikasi adalah upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang yang berkomunikasi,
pemahaman hyang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yan
diinginkan oleh keduannya.
D.
Makna Hubungan
Antropologi dan Komunikasi
1.
Arti dan Makna
Antropologi Komunikasi
Menurut Aristoteles, komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari komunikator (pembicara) kepada komuniakan (pendengar).
2.
Cara Pandang
Antropologi Komunikasi
Carey (1989) proses komunikasi mampu menghubungkan konsep
klasik kedalam teori baru.
BAB 3
KONSTRIBUSI ANTROPOLOGI
TERHADAP ILMU KOMUNIKASI
A.
Penggunaan
Konsep Antropologi
1. Kebudayaan
Kebudayaan
adalah seluruh sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat.
2. Tradisi
Tradisi adalah
pola perilaku atu kepercayaan yang menjadi bagian dari suatu budaya yang telah
lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan secara
turun-temurun (Soekanto, 1933).
3. Difusi
Difusi adalah
proses penyebaran unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat
kebudayaan itu timbul.
4. Akulturasi
Menurut
Koentjayaningrat (1990), akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling
mempengaruhi antar kebudayaan.
B.
Teori-teori yang
Bertolak dari Antropologi
1. Teori Tanda dan Bahasa
2. Teori Realitas Budaya
3. Teori Interpretasi Budaya
4. Teori Komunikasi Antarbudaya
C.
Perkembangan
Komunikasi dalam Perspekti Antropologi
1. Komuikasi Manusia Prasejarah
Manusia
prasejarah adalah manusia yang belum dapat menciptakan tulisan.
2. Retorika Komunikasi Yunani Kuno
Retorika adalah
teknik komunikasi untuk membujuk atau merayu secara persuasif untuk mengasilkan
bujukan melalui karakter pembicara, emosional ataupun logo.
3. Komunikasi sebagai Ilmu pada Abad Pertengahan
Pada abad
pertengahan komunikasi dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan. Perkembangan
komunikasi manusia pada abad pertengahan, yaitu ditemukannya telepon, telegraf,
radio dan televisi.
4. Kemajuan Komunikasi Era Modern
Sejak tahun
1960-an hingga sekarang, teknologi semakin berkembang pesat. Berbagai penemuan
media komunikasi yang canggih diciptakan oleh manusia.
Kemajuan teknologi i informasi dan
komunikasi, seperti diciptakannya komputer, laptop dan telepon seluler.
BAB 4
SEMIOTIKA DALAM ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
A.
Konsep Dasar
Semiotik
Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda atau teori tentang
pemberitahuan tanda.
Semiotik merupakan cabang ilmu yang relatif masih baru, penggunaan tanda
dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya dipelajari lebih sistematis pada
abad ke-20.
B. Teori Semiotik
1. Landasan Teori Semiotik
Menurut
Preminger (Pradopo, 2009), semiotik meliputi analisis sastra sebagai penggunaan
bahasa yang bergantung pada konvensi tambahan dan menyebabkan bermacam-macam
makna.
C.
Makna dan Sistem
Tanda dalam Semiotik
1. Makna Kata “Tanda”
Menurut Seussure (Rh. Widada, 1986), bahasa terdiri dari sejumlah tanda ang
terdapat alam suatu jaringan sistem dan dapat disusun alam sejumlah struktur.
2. Sistem Tanda
SEMANTIK
SINTAKTIK
PRAGMATIK
D.
Bidang Terapan,
Pilihan Kajian dan Tokoh Semiotik
1. Bidang Terapan Semiotika Tidak Terbatas
Pada prinsipnya
jumlah bidang terapan semiotik tidak terbatas, dapat berupa proses komunikatif
yang tampak alamiah dan spontan hingga pada sistem budaya yang lebih kompleks.
2. Pilihan Kajian Semiotika dalam Domain Komunikasi
a. Media e. Komik,
kartun dan karikatur
b. Periklanan f. Sastra
c. Tanda Nonverbal g. Musik
d. Film
BAB 5
REALITAS BUDAYA DALAM ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
A.
Konsep Dasar
Realitas SosialBudya
Realitas sosial dibentuk melalui komunikasi. Realitas sosialberkaotan
dengan aturan-aturan, sedangkan aturan merupakan pemandu untuk memahami
peristiwa dan menanggapinya.
Salah satu persoalan penting komunikasi adalah menjalin atau
mengordinasikan aturan-aturan dengan individu lainnya dalam berbagai situasi.
B.
Ralitas
Keragaman Sosial Budaya di Indonesia
Indonesia sebagai salah satu bangsa yang memiliki beragam suku budaya
memiliki ciri khas yang membedkannya dengan bangsa lain.
Higgins dan Bown (1986) memandang bangsa indonesia sebagai bangsa yang
membudayakan musyawarah sebagai teknik dasar untuk mengambil keputusan yang
didalamnya mengandung nilai-nilai konsensus, koperasi sebagai dasar ekonomi
indonesia dan gotong royong sebagai sifat saling membantu antar masyarakat
indonesia.
C.
Realitas Sosial
Budaya dan Masyarakat
Konsep realitas sosial budaya dalam masyarakat terjadi karena
berinteraksinnya budaya yang berbeda dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kondisi realitas sosial budaya dalam masyarakat dikategorikan sebagai berikut:
1. Asimilasi
Asimilasi dapat
didefinnisikan sebagai proses sosial yang ditandai dengan usaha mengurangi
perbedaan yang terdapat diantara orang atau kelompok manusia.
2. Akulturasi
Akulturasi
sebagai salah satu bentuk proses sosial erat kaitanya dengan pertemuan antara
dua kebudyaan atau lebih. Sebagai akibat pertemuan tersebut, kedu belah pihak
saling mempengaruhi sehingga kebudayaan masing-masing mengalami perubahan
bentuk.
3. Hibridisasi
Hibridisasi
merupakan cara untuk memisahkan sebuah bentuk dari kesatuannya, kemudian
menggabungkan atau mengombinasikan dengan bentuk lain yang baru.
4. Sinkretisme
Sinkretisme
adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan
yang berbea menjadi satu.
D.
Realitas Sosisal
Budaya : Masalah dalam Masyarakat
1. Pengangguran 3.
Pelecehan Seksual
2. Anak Jalanan 4.
Diskriminasi
BAB 6
INTERPRETASI BUDAYA DALAM ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
A.
Konsep Dasar
Interpretasi Budaya
Freeman Tilden (1894) mendefinisikan interpretasi sebagai kegiatan
pendidikan yang ditunjukan untuk mengungkapkan arti dan hubungan melalui
menggunakan objek asli dengan pengalaman pertama dan dengan media yang bersifat
ilustratif, bukan hanya mengokomunikasikan informasi aktual.
B.
Konsep Nilai,
Sistem Nilai Budaya dan Agama
1. Konsep Nilai Budaya
Theodorson
(Pelly, 1994) mengemukakan bahwa nilai merupkan sesuatu yang abstrak, yang
dijadikan pedoman erta prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku.
2. Sistem Nilai Budaya
Sistem budaya
merupakan tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat.
3. Antropologi Sosisal Budaya dalam Perspektif Agama
Nurcholis Madjid
(1995) mengungkapkan bahwa pendekatan antropologis sangat penting untuk
memahami agama, khususnya agama islam karena konsep manusia sebagai khalifah
dibumi.
C.
Teori
Interpretasi Budaya
1. Teori Tafsir Budaya atau Interpretasi Simbolik
Interpretasi
simbolik adalah kajian mengenai istilah dasar yang digunakan untuk memandang
diri sendiri sebagai manusia dan anggota masyarakat.
2. Teori Interpretasi Hermeneutik
Paul Ricoeul
(1975) berpandangan bahwa, hermeneutika merupakan teori aturan penafsiran
terhadap suatu teks atau sekumpulan tanda.
3. Teori Interpretasi Budaya Pesan
Paul Ricouel
(1975) berpandangan bahwa, kenyataan tidak akan lepas dari simbol-simbol yang
harus ditafsirkan.
D.
Interpretasi
Budaya dan Agama
Pengakuan => Dunia, diri
& masyarakat
|
Simbol
Etos, moral, etik, estetik, dll
|
Makna
BAB 7
PENERAPN KONSEP DAN ETIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
A.
Konsep Dasar
Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi diantara orang-orang
yang memilki kebudayaan berbeda, seperti ras, etnik atau sosio ekonomi atau
gabungan dari semua perbedaan ini.
Budaya komunikasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Budaya merupakan
landasan komunikasi sehingga apabila budaa beragam, beragam pula praktik
komunikasi yang berkembang.
B.
Penerapan Konsep
dan Prinsip Komunikasi pada Konteks Kebudayaan
Komunikasi dan budaya mempunai hubungan timbal bali, seperti dua sisi mata
uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi dan pada gilirannya
komunikasipun ikut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan
budaya.
Edward T. Hall berpendapat bahwa komunikasi adalah budaya dan budaya adalah
komunikasi.
Prinsip komunikasi dalm penerapan konteks kebudayaan dapat dipahami dalam
konteks perbedaan budaya dalam mempersepsi objek sosial tertentu.
C.
Etika dan Norma
Komunikasi Antar Budaya
Etika adalah standar moral yang mengatur perilaku seseorang, cara bertindak
dan mengharapkan orang lain bertindak.
Setiap bangsa mendefinisikan konsep kebenaran, rasionalitas, objektivitas,
kesopanan, penghinaan, kebebasan, tanggung jawab atau kebohongan secara
berbeda.
Dalam komunikasi antar budaya, orang yang mempunyai kehendak baik sekalipun
tidak selalu menerapkan prisip etika serta norma-norma.
D.
Dimensi Etika
Komunikasi Antar Budaya
Dimensi etika bukan hanya menyangkut isi komunikasi dan proses komunikasi,
tetapi juga menyangkut struktur fundamental dari persoalan yang menyangkut
siste yang kerap berkaitan dengan persoalan besar.
Dimensi lain yang membedakan komunikasi antar budaya, yaitu saluran yang
digunakan dalam komunikasi antarbudaya.
Dengan demikian apapun tingkat keanggotaan kelompok konteks sosial dan
saluran komunikasi, komunikasi dianggap sebagai komunikasi antar budaya apabila para komunikator yang menjalin kontak
dan interaksi mempunyai latar belakang pengalaman berbeda.
BAB 8
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI
A.
Konsep Dasar
Komunikasi Lintas Budaya
Young Yun Kim (2003) menyatakan, bahwa komunikasi lintas budaya tidak sama
dengan studi-studi komunikasi lain.
Komunikasi lintas budaya terjadi apabila pengirim pesan adalah anggota dari
suatu budayya yang lain.
Komunikasi lintas budaya merupakan salah satu bidang kajian ilmu komunikasi
yang lebih menekankan pada perbandingan pola-pola komunikasi antar pribadi
diantara peserta komunikasi yang berbeda kebudayaan.
Komunikasi lintas budaya berbeda dengan komunikasi antar budaya, komunikasi
transrasial dan komunikasi internasional.
B.
Perspektif Teoritis Komunikasi Lintas
Budaya
1. Persspektif Teoritis
Teori komunikasi
lintas budaya merupakan teori yang secara khusus menggeneralisasi konsep
komunikasi antar komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan.
2. Perspektif Subjektif / Emik
Pendekatan
subjektif sering mengkritik peneliti yang menarik kesimpulan tentang budaya
tertentu berdasarkan ukuran yang berlaku pada kebudayaan lain.
3. Perspektif Objektif / Etik
Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan dua pendekatan kebudayaan ang berbeda terhadap objek tertentu. Komunikasi antar
budaya tidsk dimaksudkan untuk menelilti perbedaan budaya.
C.
Efektivitas
Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi lintas budaya merujuk pada fenomena komunikasi yang melibatkan
para partisipan yaang berbeda dalam latar belakang kultural untuk menjalin
kontak satu sama lain secaralangsung ataupun tidak langsung.
Ketika komunikasi lintas budaya mempersyaratkan dan mengaitkan dengan
persamaan dan perbedaan kultural antar pihak yang terlibat, karakteristik
kultural dari dari para partisipan bukan merupakan fokus studi dari komunikasi
lintas budaya, melainkan proses komunikasi antar individu dan komunikasi antar
kelompok.
BAB 9
MODEL PENGUATAN BUDAYA KOMUNIKASI PERSPEKTIF ANTROPOLOGI
A. Konsep Dasar Penguatan Budaya Komunikasi
1. Pengertian Penguatan
Skinner (Corey,
1988) menyatakan bahwa penguatan positif jauh lebih efektif dalam mengendalikan
tingkah laku karena hasil-hasilnya bisa diramalkan secara kemungkinan timbulnya
tingkah laku yang tidsk diinginkan akan lebih kecil.
2. Konsep Budaya
Menurut
E.B.Taylor (1971), budaya merupakan hal yang kompleks yang menyangkut pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kmampuan serta kebiasaan lain yang
didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
B. Proses Komunikasi Masa Dalam Memperkuat dan Mengubah Pola yang Sedang
Berlaku dan Memandu Khalayak
1. Pesan dan Proses Komunikasi Masa Mengubah Pola Perilaku Khalayak
Pengaruh pesan
terhadap khalayak sangat dipengaruhi oleh komunikator, bentuk layout, jenis
hhuruf, warna tulisan dll. Pesan dapat menimbulkan pengaruh berbeda apabila
disampaikan oleh orang yang berbeda. Begitu juga saluran dan media komunikasi
yang dipakai dapat mempengaruhi penyampaian pesan.
C. Media Komunikasi Menciptakan
Keyakinan Baru
1.
Hubungan Antara
Budaya dan Media
Media masa
membuat paket-paket informasi dan hiburan yang bertujuan tidak hanya memberikan
informasi dan hiburan secara lugas atau apa adanya tetapi juga mengandung
bagian-bagian penting dari visi-visi bangsa-bangsa untuk ditularkan kebangsa
lain.
2.
Media
Menciptakan Keyakinan Baru
Media mempunyai kemampuan yang tida
tandingannya untuk memperlihatkan, mendramatisasikan dan mempopulerkan
potongan-potongan kecil dan fragmen budaya dari informasi.
Budaya dan media merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Budaya yang telah dibentuk oleh masyarakat melalui ide,
gagasan dan karya-karyanya tidak akan tersebar luas atau tidak akan dikenal
olehseluruh penjuru dunia apabila tidak dipublikasikan dimedia massa.
BAB 10
MODEL MEDIA KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MEMAJUKAN PERADABAN
A. Konsep Dasar Peradaban
1. Lahirnya Peraadaban
Menurut Yves
Brunsvick dalam lahirnya sebuah peradaban (2005) arus globalisasi telah
membawa dampak perubahan peradaban, baik dalam budaya, bahasa, agama maupun
sistem. Hal ini menunjukan bahwa saat ini, peradaban yang meenguasai dunia
datang dari peradaban barat.
B. Media Komunikasi dalam Peradaban Manusia
1. Kemajuan Media Komunikasi bagi Adab dan Peradaban Manusia
Muncul dan
berkembangnya media baru dalam dunia komunikasi membawa dampak besar bagi
kehidupan manusia diseluruh dunia.
2. Dampak Media Komputer
Selama ini
penyebaran internet telah mengubah perhatian masyarakat terhadap pengaruh media
baru. Oleh sebab itu lahirlah beberapa study yang meneliti mengenai dampak
penggunaan media baru.
3. Kemajuan IPTEK bagi Adab dan Peradaban Manusia
Kemajuan iptek
menunjukan bahwa kemampuan intelektual manusia juga berkembang. Oleh karena itu
teknologi selalul membutuhkan manusia supaya dapat diciptakan untuk peradaban
manusia.
C. Peradaban Barat yang Harus Diwaspadai
Berkembang paham
lain yang bersumber dari liberalisme yang turut diperjuangkan masyarakat barat,
yaitu :
1. Rasionalisme (berpijak pada akal rasio)
2. Empirisme-pragmatisme (berpijak pada pengalaman-kemanfaatn praktis)
3. Non-metafisis (menolak argumentasi ketuhanan)
4. Skularisme-dichotomy (pemisahan antara agama, ilmu dan kehidupan sosial)
D. Tasawuf Sebagai Media Memajukan Peradaban Manusia
Tasawuf (sufi)
senantiasa mengikuti langkah dan gerak serta perkembangan peradaban manusia.
Kapanpun dan dimanapun, tasawuf senantiasa melekat untuk dilaksanakan secara
aktual, pengamalan tasawuf mencerminkan sesosok sufi yang ideal tanpa ada kesan
simbolik yang tergambar dalam cara berpakaian ataupun atribut lainnya. Tetapi
lebih dari itu yang terealisasikan dlam perilaku sehari-hari.