Rabu, 01 Maret 2017

Book Report Kurikulum dan Pembelajaran

KURIKULUM dan PEMBELAJARAN

Book Report
 Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu: Agus Prayitno, M.Pd






Description: Description: Description: D:\Logo BBC\11836631_870428976384799_3676130200102633773_n.jpg





                                     

Disusun Oleh :
Casi’a
2014.17.01873





FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2016






IDENTITAS BUKU

1.      Judul                     : Kurikulum dan Pembelajaran

2.      Pengarang             : Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran


3.      Penerbit                 : PT. Raja Grafiindo Persada, jakarta

4.      Tahun Terbit          : 2016


5.      Jumlah Halaman    : 306 hlm

6.      Harga Buku           : Rp. 77.000


7.      Riwayat Penulis    : Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. lahir di Purwakarta, 21 November 1959. Ketua Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Sekarang tinggal di Jl. Seroja No.13 Perum Ciampel (Jl. Raya Batujajar) Kabupaten Bandung Barat, Tlp (022) 86863111 / 0817627352 Alamat Email : totoruhimat@ymail.com Riwayat Pendidikan Sekolah Dasar Tahun 1971 di Purwakarta SLTP Negeri Tahun 1974di Purwakarta SPG Negeri Tahun 1977 di Purwakarta Sarjana Muda Tahun 1980 IKIP Bandung Jurusan Pengembangan Kurikulum. S1 Tahun 1983 IKIP Bandung Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. S2 Tahun 1977 PPS UPI Bandung Program Pengembangan Kurikulum. Program S3 Tahun 2007 SPS UPI Bandung Program Pengembangan Kurikulum.



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.,  atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya berupa rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada saya,  sehingga saya dapat menyelesaikan  Book Report “Kurikulum dan Pembelajaran” tepat waktu.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Di dalam buku “Kurikulum dan Pembelajaran” ini ada beberapa hal dalam dunia pendidikan di indonesia, diantarannya adalah moodel jaringan kurikulum yang dikeluarkan oleh pusat kurikulum (Puskur) Balitbang Depdiknas, Pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional (BNSP), Pengembangan Silabus dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Harapan saya semoga Book Report ini bermanfaat dapat menambahkan pengetahuan bagi saya dan para pembaca, atas segala kekurangan yang ada pada Book Report  ini saya mohon kritik dan sarannya untuk penyusunan Book Report berikutnya.



Cirebon, 14 Januari 2017





Penyusun



DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................. i
Identitas Buku ................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii
Daftar Isi ........................................................................................................... iv
BAB 1             Pengertian, Dimensi, Fungsi dan Peranan Kurikulum ............................. 1
BAB 2 Landasan Pengembangan kurikulum ..................................................... 3
BAB 3 Komponen-komponen Pengembangan kurikulum ................................ 4
BAB 4 Prinsip-prinsip Pengembangan kurikulum .............................................. 6
BAB 5 Model Pengembangan dan Organisasi Kurikulum .................................. 7
BAB 6 Evaluasi Kurikulum ............................................................................... 8
BAB 7 Konsep dasar Pembelajaran ................................................................... 9
BAB 8 Komponen-komponen Pembelajaran ................................................... 10
BAB 9 Prinsip-prinsip Pembelajaran ................................................................ 11
BAB 10 Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran  ................................... 13
BAB 11 Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran ................................................. 14
Kelebihan dan kekurangan Buku .................................................................... 16
Intisari ............................................................................................................. 17




IDENTITAS BUKU

KURIKULUM & PEMBELAJARAN
Oleh
Tim Penge,mbang MKDP
Kurikulum dan Pembelajaran

Koordinator : Dr. Toto Ruhimat, M.Pd.
-          Prof. Dr. R. Ibrahim, M.Pd                              - Drs. Toto Fathoni, M.Pd
-          Prof . Dr. Wina Sanjaya, M.Pd                         - Drs. Dadang Sukirman, M.Pd
-          Dra. Masitoh, M.Pd                                          - Dr. Deni Darmawan, M.Si
-          Dr. Toto Ruhimat, M.Pd.                                 - Dr. Deni Kurniawan, M.Pd
-          Dr. Din Wahyudin, M.A                                  - Cepi Riyana, M.Pd
-          Dr. Yooke Tjuparmah, SK, M.Pd                     - Laksmi Dewi, M.Pd
-          Dr. Rusman, M.Pd                                           - Dra. Muthia Alinawati, M.Pd
-          Drs. Asep Herry hermawan, M.Pd                   - Dra. Permasih, M.Pd
-          Drs. Zaenal Arifin, M.Pd                                 - Riche Cynthia J. S.Pd., M.Si
-          Drs. Rudi Susilana, M.Si                                  - Asra, M.Ed

Perpustakaan Nasional : Katalog dalam terbitan (KDT)
Tim Pengembang MKDP
Kurikulum dan Pembelajaran / Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Edisi ke-3 Cetakan ke-5, Jakarta : Rajawali Pers, 2016.
xvi, 306 hlm., 23 ccm
Bibliografi: hlm. 269
ISBN 978-979-769-382-4
Harga : Rp. 77.000
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. lahir di Purwakarta, 21 November 1959.



BAB 1
Pengertian, Dimensi, Fungsi dan peranan Kurikulum

1.      Pengertian dan Dimensi Kurikulum
Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.
(Ibrahim, 2005) Pengelompokan kurikulum menjadi tiga dimensi, yaitu :
1)      Kurikulum sebagai rencana kegiatan belaar bgi siswa disekolah atau sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai.
2)      Kurikulum sebagai bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan dan bukan sistem masyarakat.
3)      Kurikulum sebagai bidang study, yaitu bidang study kurikulum.

2.      Fungsi Kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi Guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran. Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi Orang Tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belaar dirumah.
Bagi Masyarakat, kurikulum berfu ngsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggarannya proses pendidikan disekolah. Sedangakan bagi Siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
a.       Fungsi Penyesuaian, kurikulum sebagai alat pendidikan yng harus mampu mengarahkan siswa agar mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial.
b.      Fungsi Integrasi, kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
c.       Fungsi Diferensiasi, kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.
d.      Fungsi Persiapan, kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
e.       Fungsi Pemilihan, kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberi kesempatan kepada siswa memilih program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f.       Fungsi diagnostik, kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan mnerima kekuatan (potensi) dan klemahan yang dimilikinya.

3.      Peranan Kurikulum
Ada 3 peranan kurikulum yang dinilai sangat penting (Humalik, 1990):
1)      Peranan Konservatif, menekankan bahwa kurikulum dapat ijadikan sebagai sarana untuk menstransmisikan nilai-nilai warisan budaya yang dianggap masi relevan dengan masa kini kepada generasi muda.
2)      Peranan Kreatif, menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang.
3)      Peranan Kritis dan Evaluatif, Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya nilai-nilai dan budaya yang hidup dalammasyarakat senntiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.













BAB 2
Landasan Pengembangan Kurikulum

1.      Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum
Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan. Sebagaimana telah Anda pahami, dalam pendidikan mesti terdapat momen studi pendidikan dan momen praktek pendidikan. Melalui studi pendidikan antara lain kita akan memperoleh pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan, yang akan dijadikan titik tolak praktek pendidikan. Dengan demikian, landasan filosofis pendidikan sebagai hasil studi pendidikan tersebut, dapat dijadikan titik tolak dalam rangka studi pendidikan yang bersifat filsafiah, yaitu pendekatan yang lebih komprehensif, spekulatif, dan normatif.
2.      Landasan Psikologis Perkembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh asumsi-asumsi yang berasal dari psikologis yang meliputi kajian tentang apa dan bagaimana perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta didik belajar.  (Vasta, 1992) mengemukakan bahwa psikologis perkembangan adalah “Cabang psikologi yang mempelajari tentang perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati.
3.      Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.  Dipandang dari sosiologi, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses sosialisasi, dan berdasarkan pandangan antropologi pendidikan adalah enkulturasi atau pembudayaan.
4.      Landasan Teknologis Pengembangan Kurikulum
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktiks dalam kehidupan.

BAB 3
Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum

1.      Komponen Tujuan
a.       Tujuan Pendidikan Nasional, adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan diselenggarakan oleh pendidikan formal, informal maupun nonformal.
b.      Tujuan Institusional, adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
c.       Tujuan Kurikuler, adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
d.      Tujuan pembelajaran, merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.

2.      Komponen Isi/Materi pelajaran
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum menangkut semua aspek baik yang berhubunagn dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

3.      Komponen Metode/Strategi
Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat diatas (Rakajoni, 1989) mengartikan strategi pembelajaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dilihat dari materi dan cara siswa mempelajari materi itu, menurut (Rowntree, 1974), strategi pembelajaran dapat dibagi atas :
a.       Strategi Exposition, bahan ajar sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa tinggal menguasai saja. Oleh sebab itu metode yang banyak digunakan adalah metode ceramah.
b.      Strategi Discovery Learning, bahan ajar dikemas dalam bentuk yang sudah jadi, tetapi siswa diharapkan dapat beraktivitas secara penuh, mencari dan menngumpulkan informasi, membandingkan, menganalisis dan sebagainnya. Oleh sebab itu metode yang digunakan dalam metode ini adalah metode pemecahan masalah.
c.       Strategi Group
Lebih menekankan bagaimana desain pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa yang belajar.
d.      Strategi individual Leraning
Strategi atau metode individual dan kelompok, lebih menekankan bagaimana desain pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa yang belajar.

4.      Komponen evaluasi
Pengembangan Kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Olivia, 1988). Proses tersebut meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Prose tersebut meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu :
a.       Tes, biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
b.      Non Tes, adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat dan motivasi.
 












BAB 4
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

1.      Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan dan pendirian. Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjuk pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan serta sesuatu yang selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa.
2.      Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
Menurut (Oliva, 1992) Ada 4 sumber pengembangan kurikulum, yaitu :
a.       Data Empiris, merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif.
b.      Data Eksperimen, menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian.
c.       Cerita/legenda yang hidup dimasyarakat
d.      Akal sehat
3.      Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip pengembangan kurikulum diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
a.       Anggapan kebenaran utuh, adalah fakta konsep, prinsip yang diperoleh serta telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang.
b.      Anggapan kebenaran persial, yaitu suatu fakta, konsep dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus.
c.       Aksioma dan teorema, keduanya akan memberikan pedoman sebagai kerangka dan rujukan untuk melakukan aktivitas dan pemecahan masalah.
4.      Macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum
a.       Prinsip Umum, digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum dimanapun. Prinsip umum pengembangan kurikulum meliputi prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis/efesien dan efektifitas.
b.      Prinsip Khusus, artinya prinsip yang hanya berlaku ditempat dan situasi tertentu. Prinsip Khusus meliputi prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip yang berkenaan dengan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran, prinsip berkenaan dengan media dan alat bantu pembelajaran dan prinsip yang berkenaan dengan evaluasi.


BAB 5
Model Pengembangan dan Organisasi Kurikulum

1.      Model-model Pengembangan Kurikulum
Model pengembangan kurikulum adalah langkash sistematis dalam proses penyusunan kurikulum. Alternatif prosedur dalam mendesai, menerapkan, dan mengevaluasi kurikulum. Model pengembangan kurikulum harus menggambarkan suatu proses sistem perencanaan program pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan. Banyak dikemukaan model-model pengembangan kurikulum, diantaranya :
1)      Model Ralph Tyler; 2) Model Administrasi; 3) Model Grass Roots; 4) Model Demonstrasi; 5) Model Miller-Saller; 6) Model Taba dan 7) Model Beauchamp.

2.       Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum merupakan pola susunan sajian isi kurikulum, yang bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan sehubungan dengan organisasi kurikulum, yaitu : ruang lingkup/cakupan, urutan bahan, kontinuitas, keseimbangan dan keterpaduan.
Secara umum terdapat dua bentuk organisasi kurikulum, yaitu :
1.      Kurikulum berdasarkan mata pelajaran
a.       Mata pelajaran yang terpisah-pisah
b.      Mata pelajaran terhubung
c.       Fusi mata pelajaran
2.      Kurikulum Terpadu
a.       Kurikulum Inti (Core Curiculum)
b.      Social function dan persistent situation
c.       Eperience atau activity curriculum




BAB 6
Evaluasi Kurikulum

1.      Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut (Oliva, 1983) evaluasi adalah alat untuk menentukan keputusan apa yang perlu dikembangkan dan untuk memberikan dasar efek yang berkembang.

2.      Tujuan Evaluasi Kurikulum
Adapun tujuan dari evaluasi kurikulum, yaitu :
a.       Untuk perbaikan program
b.      Pertanggung jawaban kepada berbagai pihak
c.       Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan

3.      Beberapa Model Evaluasi Kurikulum
Model evaluasi digolongkan kedalam 5 model, yaitu :
a.       Measurement, adalah pengukuran perilaku siswa untuk mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok.
b.      Congruene, merupakan pemerikasaan kesesuaian anatar tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk melihat sejauhmana perubahan hasil pendidikan telah terjadi.
c.       Illumination, merupakan study mengenai pelaksanaan program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar.
d.      Educational System Evaluation, adalah perbandingan setiap dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgmen.
e.       Model CIPP, model ini menitikberatkan pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya : karakteristik peserta didik, lingkungan, tujuan program, peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri.





BAB 7
Konsep Dasar Pembelajaran

1.      Hakikat Belajar
Belajar merupakan aktifitas yang disengaja dan dilakukan individu agar terjadi perubahan kemampuan diri. Belajar menurut (Gagne, 1984) adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman. Terdapat 3 unsur pokok dalam pembelajaran yaitu : 1) proses 2) perubahan perilaku 3) pengalaman.
2.      Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru/pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Menurut Adams dan Dickey dalam bukunya  (Humalik, 2005) peran guru sesungguhnya sngat luas, meliputi :
a.       Guru sebagai Pengajar                   c. Guru sebagai Ilmuan
b.      Guru sebagai Pembimbing d. Guru sebagai Pribadi
3.      Landasan Konsep Pembelajaran
Adapun landasan konsep pembelajaran diantaranya :
a.       Filsafat, secara filosofis meningkatkan makna hidup yang bisa dilalui
b.      Psikologi, adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan
c.       Sosiologi, makhluk individu dan sosial
d.      Komunikasi, adalah interaksi antara satu individu dengan individu lain
e.       Teknologi, pembelajaran yang komprehensif.
4.      Proses Pembelajaran
Pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan konsep belajar. Adapun proses pembelajaran adalah :
a.       Persiapan; b) penyampaian; c) latihan; d) penampilan hasil
5.      Hasil Belajar dari Pembelajaran
Sebagaimana dikemukaan oleh UNESCO ada 4 pilar hasil belajar yang diharapkan, yaitu : learning to know, learning to be, learning to life together, dan learning to do. (Bloom, 1956) menyebutnya 3 hasil belajar 1. Kognitif           2. Afektif         3. Psikomor




BAB 8
Komponen-komponen Pembelajaran

1.      Tujuan Pembelajaran
a.       Tujuan Pendidikan Nasional          c. Tujuan Kurikuler
b.      Tujuan Institusional/lembaga         d. Tujuan Instruksional/pembelajaran
2.      Bahan Pembelajaran
Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum yang berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya. Isi kurikulum atau bahan pembelajaran dapat dikategorikan menjadi 6 jenis, yaitu:
1)      Fakta                      3) Prinsip         5) Nilai
2)      Konsep/teori          4) Proses          6) Keterampilan
3.      Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen didalam sistem pembelajaran. Strategi pembelajaran dipengaruhi oleh faktor (variabel) yang mempengaruhi pembelajaran adalah : 
1)      Tujuan       3) Siswa           4) Waktu
2)      Materi        4) Fasilitas       5) Guru
4.      Media Pembelajaran
a.       Media Visual, adalah media yang hanya bisa dilihat oleh indera penglihatan.
b.      Media Audio, adalah media yang mengandung pesan auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
c.       Media Audio-Visual, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar.
d.      Kelompok Media Penyaji, a) grafis, bahan cetak, gambar diam. b) media proyeksi diam. c) media audio . d) media audio visual. e) media gambar hidup/film. F) media televisi dan g) Multimedia






BAB 9
Prinsip-prinsip Pembelajaran

1.      Hakikat Pembelajaran
Hakikat pembelajaran pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku, pengetahuan, sikap dan ketrampilan sebagai hasil interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran.
Prof.Dr. Chaedar Alwasilah, MA. Memberikan batasan sebagai berikut :
a.       Belajar (Lerning) adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukan perilaku terkait dengan tugas yang diberikan.
b.      Mengajar (Teaching) adalah refleksi sistem kepribadian sang guru yang bertindak secara profesional.
c.       Pembelajaran (Instruction) adalah sistem sosial tempat berlangsungnya belajar dan mengajar.
2.      Prinsip-prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran dapat diklasifikasikan kedalam dua bagian yaitu :
a.       Prinsip pembelajaran bersifat umum, yaitu :
Bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relati permanen, peserta didik memiliki potensi, gandrung dan kemampuan yang merupakan benih kodrati untuk ditumbuh kembangkan. Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami linear sejalan proses kehidupan.
b.      Prinsip pembelajaran yang bersifat khusus, yaitu :
Prinsip perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan peguatan dan prinsip perbedaan individual.

3.      Prinsip Keterlibatan Langsung / Pengalaman
Seriap belajar harus terjadi suatu proses internalisasi bagi pihak yang belajar, sebab belajar bukan hanya proses menghapal sejumlah konsep, prinsip atau fakta yang siap diingat. Pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung aktif melakukan perbuatan belajar, hasilnya akan lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan yang hanya sekedar menuangkan pengetahuan informasi.

4.      Prinsip Pengulangan
Teori yang dianggap memiliki kaitan erat dengan prinsip pengulangan adalah yang dikemukakan oleh Psikologi Daya.
Menurut teori Daya, manusia memiliki sejumlah daya seperti mengamati, menanggapai, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dan sebagainya.
Oleh karena itu menurut teori ini, belajar adalah melebihi daya-daya dengan pengulangan, agar setiap daya yang dimiliki manusia dapat terarah sehingga mnjadi lebih peka dan berkembang.

5.      Prinsip Tantangan
Bila dilihat dari segi penggunaan metode pembelajaran seperti Metode Eksperimen, Inkuiri, Discveri, Pemecahan Masalah, Diskusi dan sejenisnya. Maka metode-metode tersebut memiliki karakteristik yang menantang yang dapat menimbulkan semangat belajar tinggi. Begitupula penguatan yang diberikan terhadap setiap hasil belajar siswa, apakah kekuatan positif atau negatif akan menantanng siswa dan dapat menimbulkan motif belajar untuk memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman dari yang tidak diharapkan.

6.      Prinsip Balikan dan Penguatan
Menurut Thorndike siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apabila hasil ang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik dari hasil belajar selanjutnya.
Menurut B.F Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan dalam kata lain penguatan positif ataupun negatif dapat memperkuat belajar.

7.      Prinsip Perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu proses belajar yang terjadi pada setiap individu satu berbeda dengan yang lain, baik secara pisik maupun psikis.
Proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya, dan selanjutnya mendapat pengakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.


BAB 10
Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran

1.      Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri makna pembelajaran melalui sesuatu cara pandang dan pandangan tertentu atau aplikasi suatu cara pandang dan pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran.
2.      Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkyngan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
3.      Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka didalam kelas atau dalam latar tutorial dan dalam membentuk materiil pembelajaran termasuk buku, film, pita kaset, program media komputer dan kurikulum.
4.      Memilih Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran
Kriteria pemilihan pendekatan strategi dan model pembelajaran hendaknya didasarkan pada kesesuaian sebagai berikut :
a.       Tujuan pembelajaran atu tujuan pendidikan yang ingin dicapai
b.      Peranan guru dan siswa yang diharapkan mencapai tujuan pembelajaran
c.       Karakteristik siswa yang diharapkan mencapai tujuan pembelajaran
d.      Kondisi lingkunngan belajar, yaitu keadaan lingkungan serta keadaan sarana dan waktu pembelajaran yang tersedia.





BAB 11
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran

1.      Hakikat, Unsur dan Ciri Inovasi Pendidikan
a.      Hakikat Batasan Inovasi
Secara sederhana inovasi adalah perubahan yang baru, sedangkan definisi adalah proses penyerapan sesuatu yang baru dengan menekankan pada aspek filterasasi. Menurut (M.Rogers, 1983) inovasi adalah suatu ide, gagasa, praktik, objekbenda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang/kelompok untuk diadopsi.
b.      Ciri Inovasi Pendidikan
(M.Rogers, 1983) mengemukakan ada 4 ciri yang mempengaruhi difusi inovasi pendidikan, yaitu :
1)      Esensi inovasi itu sendiri         3) waktu dan proses penerimaan
2)      Saluran komunikasi                 4) sistem sosial
2.      Adopsi dan Pelaksanaan Inovasi Pendidikan
a.      Tahap Pelaksanaan Inovasi
Ada beberapa tahapan proses keputusan inovasi, yaitu :
1)      Tahap Pengetahuan, apabila individu/kelompok membuka diri terhadap inovasi
2)      Tahap Bujukan
3)      Tahap Pengambilan
4)      Tahap Implementasi
5)      Tahap Konfirmasi
3.      Kontribusi Inovasi dalam Pendidikan
Dalam kaitan kontribusi inivasi pendidikan di indonesia telah banak dilakukan berbagai inovasi pendidikan dalam skala luas dengan biaya yang cukup besar, ataupun inovasi kecil dengan biaya yang sederhana dan hanya dilakukan pada kelompok yng terbatas, misalnya hanya terjadi dikelas tertentu dengan guru tertentu.
Divusi inovasi pendidikann cenderung mengembangkan dimensi demokratis. Artinya difusi inivasi yang dilaksanakan mengemban misi untuk meninggalkan konsep pendidikan yang terbatas bagi kepentingan elite tertentu, menuju pada konsep pendidikan yang lebih demokratis. Misi ini memeungkinkan terjadinya peningkatan pemerataan atau perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.

4.      Beberapa Hasil Inovasi Kurikulum
Perubahan dan pergantian kurikulum sejak tahun 60-an hinga 2007 yang telah banyak dirasakan, perubahan ini merupakan hasil berpikir dan merupakan produktivitas bagaimana inovasi dalam penyesuaian kurikulum yang selalu dituntut masyarakat untuk mdilakukan.
Berikut adalah beberapa hasil inovasi, yaitu :
a.       KTSP
b.      KBK
c.       Kurikulum 2007
d.      Broad Based Curriculum
e.       Kurikulum Sistem Ganda (KSG)
f.       Kurikulum Muatan Lokal

5.      Beberpa Hasil Inovasi Pembelajaran
Samapai saat ini beberapa temuan baru yang merupakan hasil dari inovasi pembelajaran sudah sangat banyak, diantaranya adalah yang disebut dengan Brain Based Learning, LCBT, ICARE, dan pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial, simulasi, games dan Bilogical Comunication Based Learning,




Kelebihan dan kekurangan Buku


Kelebihan :
Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran banyak sekali kelebihan yang didapatkan diantara kelebihan-kelebihan dari buku ini adalah :
1.      Buku ini tidak secara langsung mengupas isi buku kurikulum dan pembelajaran kepada intinya tetapi sebelum mengupas isinya buku ini membahas hal-hal yang sangat mendasar terlebih dahulu sehingga buku ini dapat dipahami oleh orang yang membacanya diantaranya hal-hal yang di bahas terlebih dahulu adalah :
-          Uraian
-          Isi materi
-          Rangkuman
-          Latihan
2.      Banyak memiliki referensi
3.      Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat jelas dan sangat bisa dipahami oleh pembaca

Kekurangan :
Didalam buku ini ada beberapa kekurangan diantarannya kekurangan yang ditemukan adalah :
1.      Adanya kata pengantar yang tidak cukup hanya satu tetapi ada dua kata pengantar di awal dan satu kata pengantar di akhir.
2.      Daftar isi yang tidak hanya satu tetapi tetapi ada dua daftar isi di awal dan satu datar isi di akhir.
3.      Ada beberapa lembar yang menggunakan bahasa inggris tanpa terjemahan



INTISARI

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.
Kurikulum berfungsi bukan hanya untuk sekolah tetapi funngsi kurikulum sangat banyak, dintaranya bagi Guru, kepala Sekolah, orang tua dan masyarakat.
            Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun kurikulum sebagai hasil pengembangannya harus mengacu / menggunakan landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang inngin dihasilkan seperti tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang diariskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Adapun landasan kurikulum meliputi :
1.      Landasan filosofis pengembangan kurikulum
2.      Landasan psikologis pengembangan kurikulum
3.      Landasan sosiologi pengembangan kurikulum
4.      Landasan teknologis pengembangan kurikulum

Komponen-komponen pengembangan kurikulum :
Tujuan
Evaluasi
Isi
Metode